Bayi yang lahir prematur atau lahir sebelum waktunya biasanya mengalami banyak tantangan di awal kehidupannya. Tidak hanya itu, ada juga risiko gangguan tumbuh kembang bayi prematur yang harus diwaspadai.
Seorang ahli mengatakan, dahulu kondisi bayi prematur yang lahir dengan berat badan sangat kecil beresiko memiliki efek jangka panjang. Tapi ternyata, sekarang diketahui bahwa hampir semua bayi prematur termasuk yang lahir di minggu 34 hingga 36 sama-sama berisiko.
Perkembangan setiap anak bervariasi, apakah bayinya lahir normal atau prematur. Hanya saja ada patokan perkembangan normal yang harus diketahui orang tua. Untuk tumbuh kembang bayi prematur, sebagian besar dokter anak menyarankan untuk melakukan tolok ukur dengan penyesuaian usia.
Penyesuaian usia dilakukan dengan menghitung jarak antara kelahiran bayi premature dan hari ulang tahun yang sebenarnya (HPL), kemudian kurangi usia bayi ke nomor yang didapat. Suatu misal, bayi berumur 4 bulan lahir 8 minggu lebih awal, maka perkembangannya wajib disesuaikan dengan usia 4 bulan min 8 minggu. Akan diketahui bahwa usia bayi sebenarnya adalah 2 bulan. Jadi ukuran perkembangan bayi yang kita ikuti adalah bayi berusia 2 bulan. Jika bayi prematur berumur 12 bulan, maka pertumbuhannya disesuaikan dengan usia 12 bulan minus 8 minggu.
Ada beberapa risiko gangguan pertumbuhan bayi prematur jangka panjang yang harus diwaspadai, antara lain:
- Pendengaran dan penglihatan
Ada beberapa risiko yang biasanya dihadapi oleh bayi yang lahir premature diantaranya yaitu hilangnya daya pendengaran. Bayi yang lahir prematur juga mempunyai risiko retinopati prematuritas, ini dapat menyebabkan pelepasan retina dari posisi normal, yang jika tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan kebutaan.
- Kemampuan kognitif
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir prematur memiliki risiko ketidakmampuan belajar selama usia sekolah dasar. Masalah lain yang biasanya dihadapi oleh bayi premature adalah kesulitan fokus, serta kelemahan dalam visual motorik dan visual spasial. Namun, penelitian ini tidak termasuk kemampuan kognitif di masa dewasa.
Maka dari itu, guna memaksimalkan tumbuh kembang anak serta meminimalkan risiko bayi prematur, periksa secara teratur atau perawatan seperti yang direkomendasikan oleh dokter.