Sejak resmi beroperasi pada Maret 2019, Asia Pacific Rayon (APR) langsung berlari kencang demi mewujudkan ambisi sang pendiri, yakni Sukanto Tanoto untuk menjadi produsen serat rayon viskosa terintegrasi terbesar di dunia. Pabrik berkapasitas 240.000 ton yang terletak di Pangkalan Kerinci ini tidak hanya ingin menjadi yang terbesar dalam hal jumlah produksi. Kualitas dan keberlanjutan juga menjadi perhatian unit bisnis RGE yang satu ini.
Viscose, Material Mode yang Ramah Lingkungan
Dibandingkan dengan material mode lain, rayon viskosa memang tergolong masih cukup baru. Meski demikian, ada banyak kelebihan yang hanya dimiliki oleh rayon viskosa. Salah satunya adalah sifatnya yang ramah lingkungan.
Rayon viskosa sendiri merupakan hasil dari pengembangan rayon. Material mode ini terbuat dari bahan selulosa pulp kayu. Itulah kenapa rayon viskosa mudah terurai secara alami dan menjadi tonggak penting terwujudnya sustainable fashion. Dibandingkan dengan bahan mode lain, setidaknya rayon viskosa dapat terurai dalam waktu 2 tahun.
Sebagai material mode, rayon viskosa terasa sejuk dan nyaman saat dikenakan. Selain itu, bahan yang terbuat dari selulosa pulp kayu ini juga mudah menyerap warna. Karena itulah, bahan ini semakin populer di dunia fashion.
Pemanfaatan bahan rayon viskosa sendiri sebenarnya masih cukup terbatas, terlebih di Indonesia. Meski demikian, pertumbuhannya terlihat positif.
Pada tahun 2019, jumlah permintaan rayon viskosa berada di angka 5,7 juta ton. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan kepedulian masyarakat akan kelestarian lingkungan. Di tahun 2020, diperkirakan jumlah permintaan rayon viskosa akan bertambah menjadi 8 juta ton.
APR, Produsen Viscose yang Pro No Deforestation
RGE, grup perusahaan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan berbasis pada sumber daya alam ini memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan. Sebagai salah satu unit bisnis perusahaan Sukanto Tanoto, APR (Asia Pasific Rayon) berpegang pada prinsip yang sama.
APR memproduksi rayon viskosa yang 100% natural dan dapat terurai. Dalam proses produksinya, APR menggunakan sumber bahan baku yang berkelanjutan dan berpegang pada prinsip no deforestation. Selain itu, proses produksinya juga ditangani dengan mesin-mesin canggih dan sistem manajemen yang efisien.
Transparansi rantai pasokan juga menjadi perhatian APR. Kegiatan manufaktur dilakukan dengan bertanggung jawab dan bersih. Bukan hanya demi menghasilkan rayon viskosa berkualitas namun juga demi mengurangi efek gas rumah kaca, pemulihan CS2. APR juga sangat peduli dalam mengelola air limbah yang dihasilkannya.
Kolaborasi APR dalam Mewujudkan Sustainable Fashion
Kepedulian APR dan grup RGE dalam mewujudkan bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan tidak hanya dilakukan dalam proses produksi. Demi mendorong terwujudnya hal tersebut, APR juga bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian yang sama.
Untuk mewujudkan sustainable fashion, APR bekerja sama dengan desainer-desainer terbaik. Salah satunya pada perhelatan Muffest yang berhasil terwujud atas kerja samanya dengan IFC (Indonesian Fashion Chamber).
Dalam perhelatan yang berlangsung pada 1-4 Mei 2019 tersebut, APR dan desainer-desainer yang tergabung dalam IFC mempromosikan tren busana muslim yang mengutamakan pemanfaatan bahan baku yang ramah lingkungan bertema Future is Naturally Sustainable Fiber.
Komitmen perusahaan Sukanto Tanoto dalam menjalankan praktek industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan terus diwujudkan melalui unit-unit bisnisnya. Melalui APR, grup RGE berupaya untuk membangun industri fashion yang lebih ramah lingkungan. Dengan viscose rayon, hal tersebut sangat mungkin untuk diwujudkan.